Metodologi Penelitian Antropologi Sastra
Suwardi Endraswara
Bahwa dunia ini panggung sandiwara, memang benar. Sandiwara hitam, penuh dengan pura-pura (lamis). Hal ituselalu saya temui di sekitar kehidupan saya, juga dalam sastra. Sejak saya akan mengajukan jabatan yang dikatakan sebagai “profesi”, senantasa ada orang di sekitar saya yang iri hat. Hatnya berbulu, kejam, tetapi berpenampilan halus dan sangat nyata. Itu semua ada dalam karya sastra dan realitas sebagai budaya busukyang konon berbau tdak sedap (tengik).Pengalaman saya membaca beratus-ratus bahkan beribu-ribu karya sastra, jelas sama halnya sedang mempelajari hidup ini, hidup yang mau tdak mau harus berhadapan denganthe other yang harus dimaki-maki, dicerca, ditertawakan sinis, dibohongi, dibantai, dan ditelanjangi. Mungkin itu sebuah potret zaman edan,gendheng,dan sekaligusdhegleng. Saya juga sepert sedang bertamasya, keliling dunia, yaitu dunia imajiner karena harus diuji dengan kesabaran, kadang-kadang juga sepert mengunjungi tempat-tempat yang tdak mungkin menjadi mungkin. Keragaman budaya sepert budaya kekerasan, perselingkuhan, kedengkian, jegal-menjegal, dan sebagainya selalu ada dalam dunia mungkin itu. Keasyikan memahami seluk beluk budaya dalam fakta imajinatf itulah yang semakin mendewasakan saya.
카테고리:
년:
2013
출판사:
Penerbit Ombak
언어:
indonesian
페이지:
250
ISBN 10:
6022581109
ISBN 13:
9786022581109
파일:
PDF, 6.28 MB
IPFS:
,
indonesian, 2013